Entri Populer

Jumat, 03 Desember 2010

definisi belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan seseorang baik pengetahuan, sikap, dan skil yang di peroleh dari pemahaman sendiri atau dengan bantuan orang lain yang bertahap dan berkelanjutanyang di maksudkan agar lebih mudah , lebih efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan yang ingin di capai, selain itu juga di pengaruhi oleh praktik dan pengalaman, dan perubahan tersebut umumnya bersifat permanen.

sifat-sifat himpunan

SIFAT - SIFAT HIMPUNAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan dalam Memenuhi
Ketuntasan pengantar dasar matematika




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2010


KATA PENGANATAR



Alhamdulillah hirobbilalamin dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan taufik serta higdayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna serta penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk membuat karya tulis ini sebagai laporan yang berkualitas.





















SIFAT – SIFAT PADA OPERASI HIMPUNAN

1. IDENPOTEN
GABUNGAN ( X U X = X )
Misal A € X U X
Sehingga A € X atau A € X
Maka A € X
Terbukti bahwa (A € X UX = A € X)

IRISAN ( X ∩ X = X )
Misal A € X ∩ X
Sehingga A € X dan A € X
Maka A € X
terbukti bahwa ( A € X ∩ X = A € X )

2. KOMUTATIF
GABUNGAN ( X U X = X U X)
Misal A € X U X
Sehingga A € X atau A € Y
A € Y atau A € X
Maka A € X n Y
Terbukti bahwa ( A € X U Y = A € Y U X )

IRISAN ( X ∩ Y = Y ∩ X )
Misal A € X ∩ Y
Sehingga A € X dan A € X
Maka A € Y ∩ X
Terbukti bahwa A € X ∩ Y = A € X ∩ X



3. ASOSIATIF
GABUNGAN (X U Y) U Z = X U (Y U Z)
Misal A € (X U Y) U Z
Sehingga A € X atau A € Y atau A € Z
Maka A € X U (Y U Z)
Terbukti bahwa A € (X U X) U Z = A € X U (Y U Z)
IRISAN (X ∩ Y) ∩ Z = X ∩ (Y ∩ Z)
Misal A € (X ∩ Y) ∩ Z
Sehingga A € X dan A € Y dan A € Z
Maka A € X ∩ (Y n Z)
Terbukti bahwa
A € (X ∩ Y) ∩ Z = A € X ∩ (Y ∩ Z)


4. DISTRIBUTIF

X U (Y n Z ) = (X U Y ) n (X U Z )
Apabila A € X U ( Y n Z )
Maka A ada di X atau (Y n Z)
Misal A € X maka A ada di X U Y dan juga ada di (X U Z)
Maka A € X U Y n (X U Z)
Jika A € X maka A E (Y n Z) yaitu A E Y - A E Z
Sehingga A € (X U Y) dan (A € X U Z)
Maka A € (X U Y) n (X U Z)
Terbukti bahwa
A € X U (Y n Z) = A € (X U Y ) n (X U Z)





IRISAN terhadap gabungan
apa bila A € X ∩ (Y U Z)
A € X dan A € Y U Z yaitu A € Y atau A € Z
Jika A € Z maka A € X ∩ Y atau
Jika A € Y maka A € X ∩ Z
Sehingga A € X ∩ Y atau A € X ∩ Z
Maka A € (X ∩ Y) U (X ∩ Z)
Terbukti bahwa
A € X ∩ (Y U Z ) = A € (X ∩ Y) U ( X ∩ Z)

adab menuntut ilmu

BAB II
ISI
Hukum Menuntut Ilmu Syar’i
Menuntut ilmu syar’i adalah fardlu kifayah yaitu apabila telah mencukupi (para penuntut ilmu) maka bagi yang lain hukumnya adalah sunnah, namun bisa juga menjadi wajib bagi tiap orang atau fardlu ‘ain yaitu ilmu tentang ibadah atau muamalah yang hendak ia kerjakan. (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal:21)
Penuntut Ilmu Hendaklah Menghiasi Dirinya Dengan Adab-Adab Sebagai Berikut:
1. Mengikhlaskan Niat Hanya Karena Allah
Hendaklah dalam menuntut ilmu niatnya adalah wajah Allah dan kampong akhirat, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam: “Barangsiapa menuntut ilmu-yang mestinya untuk mencari wajah Allah-, tiadalah ia mempelajarinya melainkan hanya untuk mendapatkan bagian dari dunia, pasti ia tidak akan mendapatkan bau surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad dll).Ini adalah ancaman yang keras. (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal :25) Apabila ilmu telah kehilangan niat yang ikhlas; berpindahlah ia dari ketaatan yang paling afdhal menjadi penyimpangan yang paling rendah. Diriwayatkan dari Sufyan ats Tsauri rahimahullah berkata: “Tiadalah aku mengobati sesuatu yang lebih berat dari niatku.” Dari Umar bin Dzar bahwasanya ia berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku! Mengapa orang-orang menangis apabila ayah menasehati mereka, sedang mereka tidak menangis apabila orang lain yang menasehati mereka?” Ayahnya menjawab:” Wahai puteraku! Tidak sama ratapan seorang ibu yang ditinggal mati anaknya dengan ratapan wanita yang dibayar (untuk meratap). (Hilyah Tholibil ‘Ilmi, Bakr Abu Zaid hal: 9-10).



2. Memberantas Kebodohan Dirinya dan Orang Lain
Hendaklah dalam menuntut ilmu berniat untuk memberantas kebodohan dari dirinya dan dari orang lain, karena pada dasarnya manusia itu jahil (bodoh), sebagaimana firman Allah: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An Nahl:78) Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Ilmu itu tiada bandingannya bagi orang yang niatnya benar.” Mereka bertanya: ”Bagaimanakah hal itu?” Beliaumenjawab: “Berniat memberantas kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.” (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal 26-27)

3. Membela Syariat
Hendaklah dalam menuntut ilmu berniat membela syariat, karena kitab-kitab tidak mungkin bisa membela syariat.Tiadalah yang membela syariat melainkan para pengemban syariat.Disamping itu, bid’ah juga selalu muncul silih berganti yang ada kalanya belum pernah terjadi pada jaman dahulu dan tidak ada dalam kitab-kitab sehingga tidak mungkin membela syariat kecuali para penuntut ilmu.(Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal 27-28). Alangkah banyaknya kitab dan alangkah banyak pula perbedaan didalamnya! Seorang muslim tidak lagi tahu apa yang harus ia ambil dan apa yang harus ia tinggalkan? Dari mana memulai dan dimana berakhir! (Wasiyyatu Muwaddi’, Husain Al ‘Awayisyah hal :29-30).

4. Berlapang Dada Dalam Masalah Khilafiyah (Perbedaan Pendapat)
Hendaklah selalu berlapang dada dalam menyikapi perbedaan pendapat yang bersumber dari ijtihad.Yaitu permasalahan yang memungkinkan seseorang berpendapat dan terbuka kemungkinan untuk berbeda.Adapun siapa saja yang menyelisihi jalan salafush shalih dalam masalah aqidah maka hal ini tidak bisa diterima dan ditolelir. (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal 28-29) . Baca pula untuk masalah ini kitab Perpecahan Umat, karya: Dr Nasir al ‘Aql, penerbit Darul Haq Jakarta.

5. Mengamalkan Ilmu atau Zakat Ilmu
Hendaklah para penuntut ilmu mengamalkan ilmunya, baik berupa aqidah, ibadah, akhlak, adab dan muamalah, karena hal ini adalah merupakan hasil dan buah dari ilmu itu. Pengemban ilmu itu seperti pembawa senjata; Bisa berguna dan bisa pula mencelakakan sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam: “Al Qur’an itu membelamu atau mencelakakanmu.” (HR. Muslim) Membelamu apabila kamu amalkan dan mencelakakanmu apabila tidak kamu amalkan. (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal:32) Karena keutamaan ilmu itulah ia semakin bertambah dengan banyaknya nafkah (diamalkan dan diajarkan) dan berkurang apabila kita saying (tidak diamalkan dan diajarkan) serta yang merusaknya adalah al kitman (menyembunyikan ilmu). (Hiyah Tholibil Ilmi, Bakr Abu Zaid hal :72)

6. Berdakwah Kepada Allah
Allah berfirman: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104) Hendaklah mendakwahkan ilmunya kepada Allah dalam berbagai kesempatan, baik di masjid, di majlis-majlis, di pasar dan diberbagai kesempatan. (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal :37-38).

7. Hikmah
Hendaklah menghiasi dirinya dengan hikmah. Apabila kita menempuh cara ini pastilah kita mendapatkan kebaikan yang sangat banyak, sebagaimana firman Allah: “Dan barangsiapa yang dianugerahi al hikmah itu, ia benar-benar telahdianugerahi karunia yang banyak.” (QS. Al Baqarah:269). Al Hakim (orang yang bijaksana) adalah orang yang menempatkan sesuatu pada tempatnya. Allah telah menyebutkan tingkatan-tingkatan dakwah dalam firman-Nya : “Serulah (manusia) kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An Nahl:125) .Dan Allah menyebutkan pula tingkatan keempat tentang berdebat dengan ahli kitab dalam firman-Nya: “Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang dzalim diantara mereka.” (QS. Al ‘Ankabut:46) (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal:37-38)
8. Sabar Dalam Menuntut Ilmu
Hendaklah sabar dalam menuntut ilmu, tidak terputus (ditengah jalan) dan tidak pula bosan, bahkan terus menerus menuntut ilmu semampunya. Kisah tentang kesabaran slafush shalih dalam menuntut ilmu sangatlah banyak, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu anhuma bahwa beliau ditanya oleh seseorang: “Dengan apa anda bisa mendapatkan ilmu?” Beliau menjawab: “Dengan lisan yang selalu bertanya dan hati yang selalu memahami serta badan yang tidak pernah bosan.” (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal:40 dan 61) Bahkan sebagian dari mereka (salafus shalih) merasakan sakit yang menyebabkannya tidak bisa bangun dikarenakan tertinggal satu hadits saja. Sebagaimana terjadi kepada Syu’bah bin al Hajjaj rahimahullah, ia berkata: “Ketika aku belajar hadits dan tertinggal (satu hadits) maka akupun menjadi sakit.” Barangsiapa mengetahui keutamaan ilmu dan merasakan kelezatannya pastilah ia selalu ingin menambah dan mengupayakannya, ia selalu lapar (ilmu) dan tidak pernah keying sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam: “ Ada dua kelompok manusia yang selalu lapar dan tidak pernah kenyang: orang yang lapar ilmu tidak pernah keying dan orang yang lapar dunia tidak pernah keying pula.” (HR. Al Hakim dll dengan sanad tsabit) (Hilyah al ‘Alim al Mu’allim, Syaikh Salim al Hialaliy hal 22- 23) Abu al ‘Aliyah rahimahullah menuturkan:”Kami mendengar riwayat (hadits) dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sedang kami berada di Basrah (Iraq), lalu kamipun tidak puas sehingga kami berangkat ke kota Madinah agar mendengar dari mulut mereka (para perawinya) secara langsung.” (‘Audah ila as Sunnah, Syaikh Ali Hasan al Atsariy hal 44).

9. Menghormati dan Menghargai Ulama
Hendaklah para penuntut ilmu menghormati dan menghargai para ulama dan berlapang dada dalam menyikapi perbedaan pendapat diantara mereka serta memberi udzur (alasan) kepada para ulama yang menurut keyakinan mereka telah berbuat kesalahan. Ini adalah masalah yang sangat penting, karena sebagian orang sengaja mencari-cari kesalahan orang lain untuk menjatuhkan mereka dimata masyarakat. Ini adalah kesalahan terbesar.(Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal 41).Hendaklah menghormati majlis (ilmu) dan menampakkan kesenangan terhadap pelajaran serta mengambil faedahnya.Apabila seorang syaikh (guru) melakukan suatu kesalahan atau kekeliruan maka janganlah hal itu membuatnya jatuh dihadapanmu, karena hal ini menjadikanmu tidak lagi mendapatkan ilmunya. Siapasih orang yang tidak pernah berbuat kesalahan.?Jangan sekali-kali memancing kemarahannya dengan “Perang urat syaraf”, yaitu menguji kemampuan ilmu dan kesabarannya. Apabila hendak berguru ke orang lain maka mintalah ijin kepadanya, karena hal ini menjadikannya selalu menghormatimu, semakin cinta dan saying kepadamu.” (Hilyah Tholibil ‘Ilmi, Bakr Abu Zaid hal:36).

10. Memegang Teguh Al Kitab dan As Sunnah
Wajib bagi para penuntut ilmu untuk mengambil ilmu dari sumbernya yang tidak mungkin seseorang sukses bila tidak memulai darinya, yaitu: 1. Al-Qur’anul Karim; Wajib bagi para penuntut ilmu untuk berupaya membaca, menghafal, memahami dan mengamalkannya. 2. As Sunnah As Shahihah; Ini adalah sumber kedua syariat Islam (setelah Al Qur’an) dan penjelas al Qur’an Karim. 3. Sumber ketiga adalah ucapan para ulama, janganlah anda menyepelekan ucapan para ulama karena mereka lebih mantap ilmunya dari anda. (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hl :43,44, dan 45)

11. At Tatsabbut dan Ats Tsabat
Termasuk adab terpenting yang wajib dimiliki oleh penuntut ilmu adalah; At Tatsabbut.Yang dimaksud dengan At Tatsabbut adalah berhati-hati dalam menukil berita dan ketika berbicara. Adapun ats tsabat adalah sabar dan tabah untuk tidak bosan dan marah, dan agar tidak mengambil ilmu hanya secuil-secuil saja lalu ia tinggalkan, karena hal ini berdampak negatif dan menyia-nyiakan waktu tanpa faedah. (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hl :50)

12. Berupaya UntukMemahami Maksud Allah dan Rasul-Nya
Berupaya Untuk Memahami Maksud Allah dan Rasul-Nya Termasuk adab terpenting pula adalah masalah pemahaman tentang maksud Allah dan juga maksud Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam; Karena banyak orang yang diberi ilmu namun tidak diberi pemahaman.Tidak cukup hanya menghapal al Qur’an dan hadits saja tanpa memahaminya, jadi harus dipahami maksud Allah dan Rasul-Nya Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.Alangkah banyaknya penyimpangan yang dilakukan oleh kaum yang berdalil dengan nash-nash yang tidak sesuai dengan maksud Allah dan Rasul-Nya Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sehingga timbullah kesesatan karenanya.Kesalahan dalam pemahaman lebih berbahaya dari pada kesalahan dikarenakan kebodohan. Seorang yang jahil (bodoh) apabila melakukan kesalahan dikarenakan kebodohannya ia akan segera menyadarinya dan belajar, adapun seorang yang salah dalam memahami sesuatu ia tidak akan pernah merasa salah dan bahkan selalu merasa benar. (Kitab al ‘Ilmi, Syaikh Utsaimin hal :52) Inilah sebagian dari adab yang harus dimiliki oleh para penuntut ilmu agar menjadi suri tauladan yang baik dan mendapatkan kesuksesan di dunia dan di akhirat, amien.

13. Tidak Malu Dan Sombong
Orang yang menuntut ilmu juga selayaknya tidak malu dan sombong, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Al-Mujahid, “Tidak akan dapat mempelajari ilmu orang yang pemalu dan sombong”. Mengenai ini Habib Zein bin Semith berkata, “Seorang pemalu tidak dapat mempelajari ilmu karena ia tercegah oleh rasa malu untuk mempelajari agama dan menanyakan apa yang tidak diketahuinya. Sedangkan orang yang sombong tercegah oleh sikap takabur untuk mengambil manfaat dan belajar kepada orang yang lebih rendah derajatnya.Tidaklah seseorang menjadi alim sampai ia mengambil ilmu dari orang yang derajatnya lebih tinggi, dari orang yang sederajat, dan dari orang yang derajatnya lebih rendah.”
Ulama besar seperti Imam Idrus bin Umar Al-Habsyi juga mengutamakan adab menuntut ilmu. Menurutnya, orang yang menuntut ilmu mestinya dapat mengambil manfaat dengan adab yang baik dari mana saja, baik dari orang yang dekat, orang jauh, orang yang tinggi atau rendah kedudukannya, orang yang suka menampakkan diri atau menyembunyikan diri, dan tidak terbelenggu oleh kebodohan dan kebiasaan, tidak mencegah dirinya untuk mengambil ilmu dari orang yang tidak terkenal.

14. Kosong dari Ilmu
Masih mengenai adab menuntut ilmu, Abu Al-Bakhtari mengatakan, “Aku berada disuatu kaum yang lebih alim daripada aku, lebih aku sukai daripada aku di suatu kaum dimana aku paling alim.Sebab, jika aku orang yang paling alim, kau tidak dapat mengambil manfaat.Sebaliknya jika aku berada bersama orang-orang yang lebih alim, niscaya aku dapat mengambil manfaat.”Demikian dikutip oleh Al-Yafi’I dalam kitab Mir’at Al-Jinan. Ulama besar seperti Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad juga sangat mementingkan adab menuntut ilmu. Ia berkata “Tidak dibukakan suatu ilmu bagi seseorang sampai ia mencari dan menyakini bahwa ia kosong dari ilmu itu (belum memilikinya).” Bukan hanya itu ia juga harus sedikit makan dan tidur, sebagaimana dikatakan oleh Imam Sahnun,”Ilmu itu tidak layak bagi orang yang makan sampai kenyang”.Dalam kitab Hilyah Auliya, Imam Syafi’i menulis, “Sejak berusia 16 tahun aku tidak pernah kenyang, karena kenyang itu memberatkan badan, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengundang tidur dan melemahkan orang dari ibadah.Dalam kitab Ath-thib an-Nabawi, yang kemudian dikutip pula dalam kitab Kasyf Al-Khafa’, dikisahkan, Khalifah Umar bin Khattab mengatakan, “Jauhilah rakus dalam makanan dan minuman, karena hal itu membawa kerusakan tubuh, menyebabkan kegagalan, dan membuat malas beribadah.”

makalah komputer

A. SEJARAH UMUM KOMPUTER
Sejak dulu , proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia.Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat.Komputer yang kita temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik.Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan.Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa.Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanja,sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi,jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia.
Sejarah Komputer menurut periodenya adalah:
1. Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik
2. Komputer Generasi Pertama
3. Komputer Generasi Kedua
4. Komputer Generasi Ketiga
5. Komputer Generasi Keempat
6. Komputer Generasi Kelima
7. KOMPUTER GENERASI KE ENAM ( Masa Depan )

1. Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik Abacus
Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik Abacus,yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi.Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak.Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan.Seiring dengan munculnya pensil dan kertas,terutama di Eropa,abacus kehilangan popularitasnya. Setelah hampir 12 abad,muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi.Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662),yang pada waktu itu berumur 18 tahun,menemukan apa yangdia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak.
Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline,menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit.Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh.Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan.
Pada Tahun 1694,seorang matematikawan dan filsuf Jerman,Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan.Sama seperti pendahulunya,alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi.Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal,Leibniz dapat menyempurnakan alatnya.Barulah pada tahun 1820,kalkulator mekanik mulai populer.Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar.Kalkulator mekanik Colmar,arithometer,mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan,pengurangan,perkalian,dan pembagian. Dengan kemampuannya,Arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz,Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal.
Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seorang profesor matematika Inggris,Charles Babbage (1791-1871). Tahun 1812,Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika yaitu mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan,sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkah-langkah tertentu.Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik.Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukanperhitungan persamaan differensial.Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial.Dengan menggunakan tenaga uap,mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis.Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun,Babbage tiba-tiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama,yang disebut Analytical Engine.Asisten Babbage,Augusta Ada King (1815-1842) memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini.Ia membantu merevisi rencana,mencari pendanaan dari pemerintah Inggris,dan mengkomunikasikan spesifikasi Analytical Engine kepada publik.Selain itu,pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya membuat instruksi untuk dimasukkan ke dalam mesin dan juga membuatnya menjadi programmer wanita yang pertama.Pada tahun 1980,Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan nama ADA sebagai penghormatan kepadanya.
Mesin uap Babbage,walaupun tidak pernah selesai dikerjakan,tampak sangat primitif apabila dibandingkan dengan standar masa kini.Bagaimanapun juga,alat tersebut menggambarkan elemen dasar dari sebuah komputer modern dan juga mengungkapkan sebuah konsep penting.Terdiri dari sekitar 50.000 komponen,disain dasar dari Analytical Engine menggunakan kartu-kartu perforasi (berlubang-lubang) yang berisi instruksi operasi bagi mesin tersebut.Pada Tahun 1889,Herman Hollerith (1860-1929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat.Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan.Dengan berkembangnya populasi,Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik.Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel.Dengan menggunakan alat tersebut,hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu.Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan,kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data.Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis.Hollerith kemudian mengembangkan alat tersebut dan menjualnya ke masyarakat luas.Ia mendirikan Tabulating Machine Company pada tahun 1896 yang kemudian menjadi International Business Machine (1924) setelah mengalami beberapa kali merger.Perusahaan lain seperti Remington Rand and Burroghs juga memproduksi alat pembaca kartu perforasi untuk usaha bisnis.Kartu perforasi digunakan oleh kalangan bisnis dan pemerintahan untuk permrosesan data hingga tahun 1960.
Pada masa berikutnya,beberapa Insinyur membuat penemuan baru lainnya.Vannevar Bush (1890-1974) membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial di tahun 1931.Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan akademisi.Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.Pada tahun 1903,John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik.Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (1815-1864) berupa sistem biner aljabar,yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah.Dengan mengaplikasikan kondisi benar-salah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus,Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940.Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan.

2. Komputer Generasi Pertama (1)
Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua,negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploitasi potensi strategis yang dimiliki komputer.Hal ini tentu saja meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer.Pada tahun 1941,Konrad Zuse,seorang insinyur Jerman membangun sebuah Komputer Z3,untuk mendisain pesawat terbang dan peluru kendali.
Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer.Pada Tahun 1943,pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode Rahasia yang dinamakan Colossus yang berfungsi untuk memecahkan kode-rahasia yang digunakan Jerman.Dampak pembuatan Colossus ini tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan.Pertama,colossus bukan merupakan komputer serbaguna general-purpose computer),ia hanya didisain untuk memecahkan kode rahasia.Kedua,keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.
Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja sama dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy.Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil.The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator,atau Mark I,merupakan komputer relai elektronik.Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik.Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah).Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan Aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.
Perkembangan komputer lain pada masa ini adalah Electronic Numerical Integrator And Computer (ENIAC),yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania.Terdiri dari 18.000 tabung vakum,70.000 resistor,dan 5 juta titik solder,Komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980),ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.Pada pertengahan tahun 1940-an,John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan Tim University of Pennsylvania dalam usaha membangun konsep desain komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer.
Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer(EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data.Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali.Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU),yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal.Pada Tahun 1951,UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand,menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann tersebut.Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC.Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952.
Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu.Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut "bahasa mesin" (machine language).Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya.Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data.

3. Komputer Generasi Kedua (2)
Pada tahun 1948,penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum yang ada pada televisi,radio,dan komputer.Akibatnya,ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai sejak tahun 1956.Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil,lebih cepat,lebih dapat diandalkan,dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya.Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer.IBM membuat superkomputer bernama Stretch,dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC.Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom,dapat menangani sejumlah besar data,sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom.Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya.Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore,California,danyang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C.Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly.Bahasa Assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singkatan untuk menggantikan kode biner.
Pada awal tahun 1960-an,mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis,di Universitas,dan di pemerintahan.Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor.Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan Komputer pada saat ini: printer,penyimpanan dalam disket,memory,sistem operasi,dan program.Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri.Pada tahun 1965,hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan.
Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer.Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis.Dengan konsep ini,komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji.Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan.Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata,kalimat,dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia.Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer.Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer,analyst,dan ahli sistem komputer).Industri piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.



4. Komputer Generasi Ketiga (3)
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum,namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar,yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer.Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini.Jack Kilby,seorang insinyur di Texas Instrument,mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC: integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa.Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor.Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang berfungsi untuk memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.

5. Komputer Generasi Keempat (4)
Setelah IC,tujuan pengembangan menjadi lebih jelas yaitu mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik.Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip.Pada tahun 1980-an,Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan.Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukuran setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer.Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja,efisiensi dan juga kehandalan komputer.Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit,memori,dan kendali input/output) dalam sebuah chip yangsangat kecil.Sebelumnya,IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik.Sekarang,sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan.Tidak lama kemudian,setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven,televisi,dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.
Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa.Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah.Pada pertengahan tahun 1970-an,perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum.Komputer-komputer ini,yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam.Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet.Pada awal 1980-an,video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.Pada tahun 1981,IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor,dan sekolah.Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit pada tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit pada tahun 1982.Sepuluh tahun kemudian,65 juta PC digunakan.Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil,dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop),atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).
IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer.Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks.Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse.
Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486,Pentium,Pentium II,Pentium III,Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6,Athlon,dsb.Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja,cara-cara baru untuk menggali potensi terus dikembangkan.Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil,komputer-komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori,piranti lunak,informasi,dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya.Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas.Dengan menggunakan perkabelan langsung,yang disebut juga Local Area Network (LAN),atau kabel telepon,jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.

6. Komputer Generasi Kelima (5)
Mendefinisikan komputer generasi kelima (ke-V) menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda.Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001:Space Odyssey.HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima.Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence),HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia,menggunakan masukan visual,dan belajar dari pengalamannya sendiri.
Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan,banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud.Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia.Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin.Fasilitas ini tampak sederhana.Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian daripada sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.
Banyak kemajuan di bidang disain komputer dan teknologi semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima.Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel,yang akan menggantikan model von Neumann.Model von Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak.Kemajuan lain adalah Teknologi Superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun,yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima.Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya.Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal,namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.Kita tunggu informasi mana yang lebih valid dan membuahkan hasil.

7. Komputer Generasi Ke Enam ( Masa Depan )
Dengan Teknologi Komputer yang ada saat ini,agak sulit untuk dapat membayangkan bagaimana komputer masa depan.Dengan teknologi yang ada saat ini saja kita seakan sudah dapat “menggenggam dunia”.Dari sisi teknologi beberapa ilmuwan komputer meyakini suatu saat tercipta apa yang disebut dengan biochip yang dibuat dari bahan protein sitetis.Robot yang dibuat dengan bahan ini kelak akan menjadi manusia tiruan.Sedangkan teknologi yang sedang dalam tahap penelitian sekarang ini yaitu mikrooptik serta input-output audio yang mungkin digunakan oleh komputer yang akan datang.Ahli-ahli sains komputer sekarang juga sedang mencoba merancang komputer yang tidak memerlukan penulisan dan pembuatan program oleh pengguna.Komputer tanpa program (programless computer) ini mungkin membentuk ciri utama generasi komputer yang akan datang.
Kemungkinan Komputer Masa Depan
Secara prinsip ciri-ciri komputer masa mendatang adalah lebih canggih dan lebih murah dan memiliki kemampuan diantaranya melihat,mendengar,berbicara,dan berpikir serta mampu membuat kesimpulan seperti manusia.Ini berarti komputer memiliki kecerdasan buatan yang mendekati kemampuan dan prilaku manusia.Kelebihan lainnya lagi,kecerdasan untuk memprediksi sebuah kejadian yang akan terjadi,bisa berkomunikasi langsung dengan manusia,dan bentuknya semakin kecil.Yang jelas komputer masa depan akan lebih menakjubkan.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan tentang Sejarah Komputer Dan Perkembangannya Dari Generasi Ke-1 Sampai Generasi Ke-6,semoga bermanfaat terutama bagi yang ingin mengetahui Sejarah Komputer dan juga bagi para pembaca semuanya.

B. SEJARAH KOMPUTER INDONESIA
RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia yang mungkin kurang banyak dikenal oleh khalayak Internet Indonesia di tahun 2000 ini. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Pada waktu itu di awal tahun 1990-an jaringan Internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network. Semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia hari ini yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
Di tahun 1986-1987-an awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia Mas Robby YB1BG juga merupakan pionir dikalangan teman-teman amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990-an komunikasi antara dengan yang berada di Canada dengan panggilan YC1DAV/VE3 rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Canada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio. Mas Robby YB1BG ternyata berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio kemudian kami melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Canada. Pengetahuan secara perlahan di transfer melalui jaringan amatir radio ini.
Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh kepala-nya Bu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Pak Ihsan ini yang mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT.
Berawal dari teknologi packet radio 1200bps di atas, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps (sekarang 2Mbps) ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia.
Di tahun 1994-an mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan usaha bisnis Internet di Indonesia semakin marak dengan 60-an ISP yang memperoleh lisensi dari pemerintah. Asosiasi ISP (APJII) terbentuk di motori oleh Sanjaya cs di tahun 1998-an. Effisiensi sambungan antar ISP terus dilakukan dengan membangun beberapa Internet Exchange (IX) di Indosat, Telkom, APJII (IIX) & beberapa ISP lainnya yang saling exchange. APJII bahkan mulai melakukan manouver untuk memperbesar pangsa pasar Internet di Indonesia dengan melakukan program SMU2000 yang kemudian berkembang menjadi Sekolah2000.
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com. Sedangkan rekan-rekan penyelenggara WARNET banyak berkumpul di asosiasi-warnet@egroups.com, pada tanggal 25 Mei 2000 merupakan hari bersejarah bagi rekan-rekan WARNET karena telah lahir asosiasi warnet yang ada secara fisik dalam pertemuan di kantor DIKMENJUR. Ketua Asosiasi Warnet adalah rekan Rudy Rusdiah, Bendahara rekan Adlinsyah dan Sekretaris Abdullah Koro. WARNET di Indonesia akan disediakan domain war.net.id.

individu

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai yang terkandung dalam ilmu sosial dasar tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari, karena kita sebagai mahluk social, yang tidak bias hidup sendiri.Karena baik individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang bersifat sistematis.
Makalah ini mengambil judul individu, keluarg dan masyarakat,yang berisi definisi, fungsi, hubungan satu dengan yang lain,yang kesemuanya sudah tentu di alami dalam kehidupan bermasyarakat. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas individu dari bapak/ibu dosen dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
B. Rumusan Masalah
Untuk membahas tentang individu, keluarga, masyarakat hubungannya di masyarakat terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana definisi individu, keluarga, dan masyarakat ?
2. Bagaimana fungsi dan hubungan dari masing-masing point tersebut ?

C. Tujuan
Penulis dan pembaca pada khususnya dapat menghayati dan mengerti makna dari, individu, keluarga, dan masyarakat, serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat. Selain itu untuk menyelesaikan tugas yang diembankan dari dosen kepada mahasiswanya.




BAB II ISI
A. Individu
1. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi.Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

2. Hubungan Individu dengan Dirinya
Merupakan masalah khas psikologi.Di sini muncul istilah – istilah Ego, Id, dan Superego serta dipersonalisasi (apabila relasi individu dengan dirinya adalah seperti dengan orang asing saja), dan sebagainya. Dalam diri seseorang terdapat tiga sistem kepribadian yang disebut “Id” atau “es” (Jiwa ibarat gunung es di tengah laut), Ego atau “aku”, dan superego atau uber ich. Id adalah wadah dalam jiwa seseorang, berisi dorongan primitif dengan sifat temprorer yang selalu menghendaki agar segera dipenuhi atau dilaksanakan demi kepuasan.Contohnya seksual atau libido.Ego bertugas melaksanakan dorongan - dorongan Id, tidak bertentangan dengan kenyataan dan tuntutan dan Superego. Egod alam tugasnya berprinsip pada kenyataan relative principle.Superego berisi kata hati atau conscience, berhubungan dengan lingkungan sosial, dan punya nilai – nilai moral sehingga merupakan kontrol terhadap dorongan yang datang dari Id. Karena itu ada semacam pertentangan antara Id dan Superego. Bila ego gagal menjaga keseimbangan antara dorongan dari id dan larangan dari superego, maka individu akan mengalami konflik batin yang terus menerus. Untuk itu perlu analisasi melalui mekanisme pertahanan.
3. Hubungan Individu dengan Keluarga
Individu memiliki relasi mutlak dengan keluarga.Ia dilahirkan dari keluarga, tumbuh dan berkembang untuk kemudian membentuk sendiri keluarga batinnya. Terjadi hubungan dengan ibu, ayah, dan kakak – adik.Dengan orang tua, dengan saudara – saudara kandung, terjalin relasi biologis yang disusul oleh relasi psikologis dan sosial pada umumnya.Peranan-peranan dari setiap anggota keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, psikologis, dan sosial.Relasi khusus oleh kebudayaan lingkungan keluarga dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, bahkan nilai-nilai agama sekalipun). Masalah kekerabatan seperti adanya marga dan keluarga besar banyak dibahas dalam antropologi, yang menunjukkan kelakuan dan tindakan secara tertib dan teratur dalam berbagai deferensi peran dan fungsinya melalui proses sosialisasi atau internalisasi.
4. Hubungan Individu dengan Masyarakat
Masyarakat merupakan satuan lingkungan sosial yang bersifat makor.Aspek teritorium kurang ditekankan.Namun aspek keteraturan sosial dan wawasan hidup kolektif memperoleh bobo yang lebih besar.Kedua aspek itu munjuk kepada derajat integrasi masyarakat karena keteraturan esensial dan hdup kolektif ditentukan oleh kemantapan unsur – unsur masyarakat yang terdiri dari pranat, status, dan peranan individu. Variabel – variabel tersebut dipakai dalam mengkaji dan menjelaskan fenomena masyarakat menurut persepsi makro.Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu – individu.Hubungan individu dengan masyarakat dalam persepsi makro lebih bersfiat sebagai abstraksi. Kejahatan dalam masyarakat mako merupakan gejala yang menyimpang dari norma keteraturan sosial, sekaligus dapat berperan sebagai indikator tinggi – rendahnya keamanan lingkungan untuk penghuni dan golongan masyarakat dari status tersebut.
5. Karakteristik Individu Dalam Organisasi Antara Lain
1. karakteristik biografis
• Umur
• Jenis kelamin
• Status kawin
• masa kerja
2. Kemampuan
• kemampuan fisik
• kemampuan intelektual
3. Kepribadian
4. Proses belajar
5. Persepsi
6. SikapKepuasan kerja
7. Perilaku Individu dalam organisasi antara lain
• Produktifitas kerja
• Kepuasan kerja
• Tingkat absens
• Tingkat turnover






B. Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.Keluarga biasanya terdiri dari suami, istri, dan juga anak-anak yang selalu menjaga rasa aman dan ketentraman ketika menghadapi segala suka duka hidup dalam eratnya arti ikatan luhur hidup bersama.
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Diharapkan keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya.Setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan. Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak-anaknya dilakukan supaya tepat pada waktunya ia sudah matang menerima baru dalam mengarungi hidup untuk rumah tangganya. Contoh : orang tua memberikan pengetahuan untuk mengatur rumah tangga bagi sang istri dan pengetahuan tentang tugas dan kewajiban bagi suami.
b. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari gangguan-gangguan seperti gangguan udara, penyakit, dan sebagainya, supaya terwujud suatu masyarakat yang terlepas/terhindar dari segala gangguan apapun yang terjadi.Contoh : berusaha menyediakan rumah, dan berusaha menyediakan obat-obatan.
c. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusahan menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok baik jasmani maupun rohani.Contoh : kebutuhan pokok, yaitu sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan jasmani, yaitu alat-alat sekolah, perhiasan, tempat tidur, dll.Kebutuhan rohani, yaitu rekreasi.
d. Fungsi Keagamaan
Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Contoh : mengajak keluarga beribadah ke tempat beribadah masing-masing agama yang dianut.
e. Fungsi Sosial
Keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Contoh : keluarga mewarisi nilai-nilai kebudayaan antara lain dalam bentuk sopan santun bahasa, dan cara bertingkah laku.
Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, fungsi-fungsi keluarga meliputi beberapa hal sebagai berikut :
1. Pembentuk kepribadian
Dalam lingkungan keluarga, para orang tua meletakan dasar-dasar kepribadian kepada anak-anaknya, dengan tujuan untuk memproduksi serta melestarikan kepribadian mereka dengan anak cucu dan keturunannya.Contoh : pada keluarga suku Jawa atau suku Sunda, seorang anak yang menerima sesuatu pemberian dari orang tua atau kerabat-kerabat keluarga, harus menerima dengan tangan kanan.
2. Keluarga juga berfungsi sebagai alat reproduksi
Kepribadian-kepribadian yang berakar etika, estetika, moral, keagamaan, dan kebudayaan yang berkorelasi fungsional dengan sebuah struktur masyarakat tertentu.Contoh : di keluarga seniman tari Bali, diwariskan ketrampilan seni patung atau seni tari Bali kepada anak keturunannya.
3. Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat
Karena menempati posisi kunci.Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan.Contoh : televise sebagai produk teknologi modern sudah sedemikian besar berperan sebagai transmisi kebudayaan.
4. Keluarga berfungsi sebagai lembaga perkumpulan perekonomian.
Contoh : dalam lingkungan “keluarga besar” suku Batak Karo maupun Simalungun di Sumatera Utara, huta atau kuta yang memegang hak ulayat atas penguasa tanah pertanian, baik berupa sawah atau ladang.
5. Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuh dan pendidikan.
Contoh : seorang ibu mengajarkan anak perempuannya bagaimana caranya memasak dan mengurus rumah tangga yang baik.

C. Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat
Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok.
Kemudian pendapat dari Prof. M.M. Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern)
a. Masyarakat sederhana
Pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.Contohnya : berburu dan menagnkap ikan di laut merupakan pekerjaan kaum laki-laki. Sedangkan mengurus rumah tangga dan membuat pakaian adalah pekerjaan kaum wanita.
b. Masyarakat Maju
Memiliki aneka ragam kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.
1. Masyarakat Non Industri
a) Kelompok primer
Disebut juga kelompok “face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.Contoh : keluarga dan rukun tetangga.
b) Kelompok sekunder
Antar anggota terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional.Obyektif.Contoh : semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan.
2. Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf pengembangannya. Akan tetapi ia lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian/kelompok-kelompok masyarakat industri.Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai batas-batas tertentu.Contoh : tukang roti, tukang sepatu, mereka dapat bekerja secara mandiri.


2. Ciri-Ciri Masyarakat
a. Homogenitas Sosial
Masyarakat desa pada umumnya terdiri dari satu atau beberapa kekerabatan saja, sehingga pola hidup tingkah laku maupun kebudayaan sama/homogen.Oleh karena itu, biasanya kehidupan di desa tentram aman dan tenang. Hal ini disebabkan oleh pola piker, penyikap, dan pandangan yang sama.
b. Hubungan Primer
Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara musyawarah.Mulai masalah umum sampai pribadi. Anggota masyarakat satu sama lain saling mengenal secara intim. Kebersamaan sangat diutamakan walau materi tidak mendukung.
c. Kontrol Sosial Yang Ketat
Setiap anggota masyarakat saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota lain. Bahkan ikut mengurus terlalu jauh masalah atau kepentingan dari anggota masyrakat yang lain. Kekurangan dari salah satu anggota masyarakat adalah kewajiban anggota yang lain untuk menyoroti dan membenahinya.
d. Gotong Royong
Nilai-nilai gotong royong dalam anggota masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur dan membudaya.Semua masalah diselesaikan secara gotong royng, baik dalam arti murni maupun timbale balik.
e. Ikatan Sosial
Setiap anggota masyarakat desa diikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat.Bagi anggota masyarakat yang tidak memenuhi norma dan kaidah yang sudah disepakati, akan dihukum,dikeluarkan dari ikatan social dengan cara mengucilkan/memencilkan.



f. Magis dan Religius
Kepercayaan masyarakat desa kepada Tuhan Yang Maha Esa sangat mendalam.Bahkan kehidupan sehari-hari diarahkan kepadaNya.Bahkan sampai sekarang masih dapat ditemukan masyarakat pedesaan yang mengadakan ritual meminta rezeki keselamatan dan sebagainya.
g. Pola Kehidupan
Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris, baik pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.Pada umumnya setiap anggota hanya mampu melaksanakan salah satu bidang kehidupan saja.

D. Hubungan Individu, Keluarga,dan Masyarakat
Setiap individu pasti saling hidup berinteraksi/bersosialisasi dengan individu lainnya.Mereka saling membantu dan menolong antar sesama.Interaksi pertama yang dilakukan oleh individu yaitu di lingkungan keluarga. Fungsi keluarga sebagai wahana terjadinya sosialisasi antara individu dengan warga yang lebih besar. Salah satu fungsinya adalah sosialisasi dan pendidikan, yaitu fungsi yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya dimasa yang akan datang.Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain karena adanya interaksi. Untuk perkembangan sosial anak akan sangat dipengaruhi siapa agen sosialnya. agen sosial yang terpenting adalah orang-orang yang saling berhubungan dan dapat mempengaruhi bagaimana orang tersebut berperilaku, temasuk di sini adalah orangtua, saudara kandung atau kelompok bermain . selain itu nenek/kakek, paman/bibi dan orang dewasa lain dalam masyarakat sebagai jaringan hubungan yang lebih luas. Setiap agen sosial tersebut akan menentukan perbedaan dalam proses sosialisasi anak. Oleh karena itulah untuk menghasilkan individu-individu yang berkualitas baik, keluarga amat berperan dalam mensosialisasi nilai-nilai kebaikan dan norma yang berlaku atau yang diharapkan masyarakat kepada anak mereka yang dimulai dari masalah-masalah kecil yang terjadi dalam keluarga sesuai dengan tahap perkembangan usia anak tentunya. Praktek pengasuhan merupakan masa penting dalam membentuk individu matang dan dewasa, yang didalamnya telah mencakup proses sosialisasi.Cara yang dapat dilakukan keluarga dalam proses sosialisasi adalah sebagai berikut: Pertama, pengkondisian/pelaziman. Karena tidak dapat disangkal lagi bahwa anak ialah manusia yang pasif sepenuhnya dalam sosialisasi, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan sebagian besar sikap dan tingkah lakunya dilakukan sebenarnya melalui proses ini, yang diciptakan oleh orangtua atau anggota keluarga lain yang telah dewasa dengan pemberian mekanisme hukuman atau imbalan. Misal, makan, minum, mandi, berpakaian, buang air besar/kecil (toilet training) bahkan bertutur kata sekalipun. Dengan diberikannya mekanisme tersebut anak akan mempertahankan tingkah laku tertentu bila apa yang dilakukan/diperbuat (baik) dapat imbalan. Sebaliknya anak akan menghindari tingkah laku tertentu bila ternyata apa yang diperbuat (buruk) akan mendapat hukuman.Kedua, pemodelan (pengimitasian dan pengindentifikasian).Cara imitasi biasanya berlangsung dalam waktu singkat untuk sekedar meniru aspek luar dari tokoh/model yang diidealkannya. Sebaliknya, jika anak menginginkan dirinya sama (identik) dengan tokoh idolanya maka peniruan akan terjadi lebih mendalam karena tidak hanya peniruan tingkah laku tapi juga totalitas dari tokoh atau model tersebut (identifikasi) sehingga di sini orangtua (keluarga) perlu memberi contoh perilaku yang baik bagi anaknya.Dan ketiga, internalisasi yaitu cara yang mempersyaratkan anak (dengan sukarela) untuk menyadari bahwa sesuatu hal, seperti norma, nilai dan tingkah laku memiliki makna tertentu yang berharga bagi dirinya atau bagi masyarakat kelak untuk dijadikan panutan, pedoman atau tindakan yang lama kelamaan hal tersebut akan menjadi bagian dari kepribadiannya, semisal anak dicontohkan dengan perbuatan-perbuatn yang dilarang agama atau yang tidak diharapkan masyarakat pada umumnya.Anak sebagai bagian anggota keluarga dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak akan terlepas dari lingkungan dimana dia dirawat/diasuh. Hubungan ini akan berkembang sesuai tahapan usia anak.


BABIII PENUTUP
Kesimpulan
Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi.Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.Dalam masyarakat individu dapat berhubungan yaitu, hubungan individu dengan dirinya, individu dengan keluarga, individu dengan masyarakat, dan karakteristik individu dalam organisai.
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.Keluarga biasanya terdiri dari suami, istri, dan juga anak-anak yang selalu menjaga rasa aman dan ketentraman ketika menghadapi segala suka duka hidup dalam eratnya arti ikatan luhur hidup bersama. Fungsi keluarga ada 4, yaitu: fungsi biologis, pemeliharaan, ekonomi, keagamaan dan social.
masyarakat (society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok.masyarakat di golongkan menjadi 2, yaitu: masyarakat sederhana dan masyarakat maju:2, masyarakat non indusrti dan masyarakat industri. Ciri-ciri masyarakat yaitu: homogenitas social, hubungan primer, control social yang ketat, gotong royong, ikatan social, magis dan relegius, dan pola kehidupan.





DAFTAR PUSTAKA

http://krisnawanadikusuma.blogspot.com/2009/10/hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat.html
http://and1krn.wordpress.com/2010/02/23/kehidupan-bermasyarakat-individukeluarga-masyarakat/
http://toilethenchan.ngeblogs.com/2009/09/22/individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://devirahman.wordpress.com/2009/04/24/pengertian-masyarakat/

akhlak seorang pendidik

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada pekerjaan sebagai pendidik, semakin tinggi dan bermanfaat materi ilmu yang diajarkan, maka yang mengajarkannya juga semakin mulia dan tinggi derajatnya. semulia-mulianya ilmu adalah ilmu syari’ah, kemudian ilmu-ilmu lain menurut kadarnya. jika pendidik atau pengajar mengikhlashkan amalnya karena Allah swt, maka akan memberi manfaat kepada manusia dengan amalnya itu. Ibu, ayah dan guru merupakan pendidik generasi ini dan mereka bertanggungjawab di hadapan Allah Subhanahu wa Ta`ala terhadap penunaian tugas tersebut. Apabila seorang pendidik menegakkan kewajipannya dalam memberikan tarbiyah (pendidikan), mengikhlaskan amalnya hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta`ala dan mengarahkan anak didiknya pada agama dan akhlak Islami maka anak didik tersebut dan pendidik sendiri akan memetik kebahagiaan di dunia dan akhirat. Atas dasar itulah makalah ini saya buat untuk memberikan wacana kepada calon pendidik pada khususnya, agar bisa menjadi pendidik yang profesional dan mengetahui hak dan kewajibannya.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang saya angkat dari makalah ini antara lain:
1. Bagaimana akhlak seorang pendidik?
2. Apa hak dan kewajiban pendidik?
3. Apa hak dan kewajiban peserta didik?

C. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan masalah di atas maka tujuan yang dicapai adalah sebagai berikut, untuk mengetahui Bagaimana akhlak seorang pendidik, apa hak, kewajiban pendidik dan peserta didik.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Akhlak Seorang Pendidik Kepada Murid

Yang dimaksud dengan guru ialah orang yang berjasa mengajarkan ilmu pengetahuan kepada murid. Dalam hal guru, bisa dibedakan antara guru pengajar dan guru pendidik. Pengajar adalah orang yang berjasa mentranfer ilmu pengetahuan, sedangkan pendidik adalah orang yang berjasa menanamkan pola tingkahlaku tertentu. Ukuran keberhasilan guru pengajar terletak pada kemampuannya mentransfer ilmu pengetahuan sehingga si murid menguasai ilmu yang diajarkan. Penguasaan ilmu oleh si murid dapat diketahui melalui metode ujian atau test, dan tingkat penguasaannya dapat dituangkan dalam bentuk nilai 0-100 atau indek prestasi 0-4. Sedangkan ukuran keberhasilan guru pendidik dapat dilihat pada ketrampilan, kedisiplinan dan konsistensi tingkahlaku anak didik sepanjang hidupnya.
Kedudukan guru dan orang tua dari segi etik adalah sejajar. Orang tua berjasa membesarkan anak, sementara guru berjasa mengenalkan ilmu pengetahuan dan menanamkan pola tingkahlaku sehingga memungkinkan seseorang mengembangkan konsep dirinya beraktualisasi diri menjadi sosok manusia yang didambakan, baik oleh dirinya maupun oleh keluarganya atau bahkan oleh masyarakatnya. Peran orang tua dan peran guru bisa dilakukan oleh dua orang yang berbeda, bisa juga oleh orang yang sama. Maksudnya bisa terjadi seorang ayah atau ibu adalah juga seorang guru bagi anaknya, baik guru dalam bidang ilmu pengetahuan maupun guru dalam bidang kehidupan.
Perasaan seorang pengajar kepada murid lebih terfokus pada konteks dirinya sebagai petugas, bukan pada kontek murid sebagai anak didik. Sedangkan pusat perhatian seorang pendidik adalah pada anak didik sebagai kesatuan pribadi manusia. Seorang pendidik akan sangat sedih jika melihat anak didiknya mengalami penurunan prestasi, dan is berusaha mencari akar permasalahannya, tak peduli apakah permasalahannya di kelas atau di luar kelas. Seorang pengajar akan dengan mudah tidak masuk kelas hanya karena merasa terganggu kesehatannya, tetapi seorang pendidik tetap akan berusaha hadir di kelas meski kesehatannya kurang mengizinkan.
Sifat dan adab yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik dalam hal ini difokuskan pada guru (selaku pendidik anak di luar rumah/madariasah), untuk dapat berhasil dalam tarbiyah dan ta'lim adalah:

1. Memiliki Taqwallah
Seorang pendidik hendaklah bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta`ala. Yang dimaksud dengan taqwa menurut Abdullah bin Mas'ud radliallahu `anhu adalah "Allah ditaati dan tidak didurhakai, Dia diingat dan tidak dilupakan, Dia disyukuri dan tidak dikufuri." (Tafsir Ath-Thabari jilid 3 hal. 375-376, tentang firman Allah Subhanahu wa Ta`ala dalam surat Ali Imran ayat 102). Dengan dasar taqwa ini seorang pendidik akan dapat mengikhlaskan hatinya untuk mengemban tanggung jawabnya dengan baik. Seorang pendidik harus dapat menjadi contoh teladan bagi anak didiknya baik dalam perkataan, perbuatan dan akhlaknya. Ia menjadi contoh dalam penunaian kewajiban kepada Rabbnya, kepada rasulnya lalu kepada masyarakatnya. Seorang pendidik seharusnyalah mencintai kebaikan bagi anak didiknya sebagaimana ia cinta kebaikan bagi dirinya sendiri, bersifat pemaaf dan lapang dada, walaupun suatu saat ia harus memberi hukuman kepada anak didiknya namun ia tidak meninggalkan sifat rahmah (kasih sayang).

2. Kesabaran dan Ketenangan
Dikeluarkan oleh Muslim dari Ibnu Abbas radliallahu `anhu berkata bersabda Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam kepada Asyajji Abdul Qais: "Sesungguhnya dalam dirimu ada dua tabiat dan kelakuan yang disukai Allah yakni kesabaran (hilm) dan ketenangan (tidak terburu-buru)." Sifat hilm dan tidak terburu-buru ini sangat penting untuk dimiliki seorang pendidik dalam membina akhlak generasi baru. Kelembutan dan jauh dari kebengisan 'Aisyah radliallahu `anhu berkata bersabda Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam: "Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan mencintai kelembutan, dan Dia memberi kerana kelembutan dan ketenangan apa-apa yang tidak didapat dengan kekerasan dan terburu-buru dan selainnya." (HR. Muslim). Dalam hadith lain Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Maha Lembut mencintai kelembutan dalam segala urusan." (Muttafaqun alaih dari `Aisyah radliallahu `anha).

3. Jauh dari Sifat Marah
Abi Hurairah radliallahu `anhu berkata: Seorang lelaki berkata kepada Nabi sallallahu `alaihi wa sallam:."Berwasiatlah kepadaku." Bersabda Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam: "Jangan marah." Maka orang itu mengulangi permintaan nasihat beberapa kali, dan Nabi sallallahu `alaihi wa sallam tetap bersabda: "Jangan marah." (HR. Bukhari). Diibaratkan keberanian itu dengan kemampuan untuk menahan marah, sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam dari Abi Hurairah radliallahu `anhu: "Tidaklah dinamakan orang yang kuat itu orang yang kuat dalam bergulat, namun hanyalah yang dinamakan orang yang kuat adalah orang yang dapat menguasai dirinya tatkala marah." (Muttafaqun 'alaih)

4. Hemat Dalam Memberi Nasihat
Abu Wa'il (Syaqiq) bin Salamah berkata: "Biasanya Ibnu Mas'ud radliallahu `anhu memberi peringatan (nasihat) kepada kami pada tiap hari khamis sekali, maka seseorang berkata kepadanya: "Wahai Abu Abdurrahman, aku menginginkan agar engkau memberi peringatan (nasihat) kepada kami setiap hari." Maka berkata Ibnu Ma'sud: "Tiada yang menghalangiku untuk memberi peringatan (nasihat) setiap hari, melainkan kerana aku tidak suka membuat kalian jenuh/bosan. Saya sengaja menasihati kalian dalam waktu yang jarang sebagaimana dulunya Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam terus menerus menjaga kami dengan nasihat yang dilakukan dengan jarang." (Muttafaqun 'alaihi). Pemberian nasihat dengan jarang dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kejenuhan, namun kalau anak didik tersebut telah mencintai dan menyukai nasihat maka tidak ada salahnya sering-sering diberikan nasihat. Yang pokok seorang pendidik jangan sampai melarikan anak didiknya dari kesenangan mendengarkan nasihat kerana jenuh dengan nasihat yang terlalu sering diberikan, namun hendaknya melihat keadaan dari anak didik tersebut.
Seorang pendidik harus berupaya menjauhkan anak didiknya dari perkara-perkara yang dapat membawa mudharat bagi diri mereka dan memperingati mereka agar menjauhi perkara-perkara tersebut, di antaranya:

1. Kebiasaan-kebiasaan Yang Buruk
Wajib bagi setiap pendidik untuk memalingkan anak didiknya dari kebiasaan yang buruk, seperti menulis dengan tangan kiri, membuang kertas di lantai, mencoret-coret buku dan selainnya dari kebiasaan yang buruk. Termasuk kebiasaan yang paling buruk yang banyak terjadi di kalangan pelajar adalah kebiasaan merokok, oleh itu wajib bagi setiap pendidik untuk memperingati anak didiknya dari bahaya dan haramnya merokok.
2. Cinema dan TV
Orang-orang kuffar telah berhasil memasukkan pengaruh- pengaruh buruknya ke negeri-negeri kaum muslimin untuk menghancurkan akhlak masyarakat Islam dan menyebarkan penyimpangan akhlak atas nama kebebasan, demokrasi dan selainnya dari nama-nama yang masyhur yang kelihatannya sebagai rahmat namun hakikatnya adalah azab.
3. Mencerca/Mencela
Telah tersebar di kalangan anak didik kebiasaan saling mencerca di antara mereka, yang terkadang sampai pada tingkat mencela agama, naudzubillah! Maka wajib bagi para orang tua untuk menegur dan memberi pelajaran kepada anak-anak mereka yang melakukan perbuatan tersebut. Guru yang merupakan pendidik anak di madariasah harus dapat bekerja sama/tolong-menolong dengan orang tua/wali anak didik tersebut untuk melepaskannya dari kebiasaan buruk, mengubatinya dengan hikmah dan menasihatinya dengan nasihat yang baik.


Pendidik yang baik tidaklah berlindung kepada hukuman jasmani kecuali kerana darurat. Ia selamanya mengutamakan untuk memberi balasan atas suatu kebaikan yang diketahui/dilihatnya dari anak didiknya daripada memberi hukuman, kerana balasan kebaikan memberi semangat kepada anak didik untuk terus mengikuti ta'lim dan meminta tambahan ilmu. Sebaliknya dengan hukuman kerana hukuman meninggalkan bekas yang terasa di jiwa anak yang akan menjadi pemisah antara ia, kefahaman dan ilmu, dan akan membunuh semangatnya untuk maju. Kebanyakan pelajar meninggalkan madarasahnya kerana apa yang dilihatnya dari sikap sebagian pengajarnya dari berbagai kefasikan dan kezaliman. Mendahulukan untuk memberi balasan atas suatu kebaikan daripada memberi hukuman adalah perkara yang pokok dan memang demikian seharusnya:

1. Pujian yang baik
Hendaknya pendidik memuji anak didiknya jika ia melihat darinya sesuatu kebaikan, baik dalam akhlaknya ataupun dalam kesungguhannya. Ucapan-ucapan seperti: "Ahsanta, barakallahu fik atau "sebaik-baik murid adalah Fulan" dan yang semisalnya dapat mendorong anak didik, menguatkan dan meninggalkan kesan yang baik dalam jiwanya, menjadikannya cinta pada pendidiknya dan madariasahnya, membuka kefahamannya terhadap ilmu. Di samping itu perkara ini dapat menyemangati teman-temannya untuk mencontohnya.
2. Balasan berupa benda
Secara thabi'e anak didik menyukai untuk diberi hadiah kerana keberhasilannya berupa benda tertentu misalnya alat-alat tulis dan lain sebagainya. Kerana itu seharusnyalah bagi pendidik untuk memenuhi apa yang menjadi kecintaan/kesukaan anak didik tersebut dan memberikannya pada saat yang tepat.
3. Tepukan di pundak
Tatkala anak didik berhasil menjawab pertanyaan dengan baik atau menghafal hafalan atau memperdengarkan surat dari Al-Qur'an, tak ada salahnya pendidik menepuk pundaknya sebagai upaya pemberian semangat kepadanya.
4. Doa
Wajib bagi pendidik untuk memberi dorongan kepada anak didiknya yang baik dengan mendoakannya, seperti: "Semoga Allah menjadikanmu faqih dalam agama." Kepada anak didik yang memiliki kebiasaan yang jelek hendaknya didoakan pula dengan doa kebaikan, seperti: "Semoga Allah memperbaikimu dan memberi hidayah kepadamu."
5. Bersahabat
Pendidik hendaknya berupaya untuk bersahabat dan dekat dengan anak didiknya. Terhadap anak didik yang baik, tidak ada salahnya pendidik menisbahkan dirinya termasuk bagian darinya. Dan hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seandainya tidak kerana hijrah maka aku sungguh termasuk seorang dari Anshar." (Muttafaqun 'alaih)
6. Menyampaikan kebaikan anak didik kepada keluarganya
Pendidik dapat menulis risalah dan mengirimnya bersama anak didik untuk diberikan kepada keluarganya di rumah. Disebuntukan dalam risalah tersebut kebaikan-kebaikan anak didik itu dan pujian untuknya, yang demikian ini dapat mendorong keluarganya untuk bergaul dengan cara yang paling baik dengan anak mereka dan demikian itu mendorong anak tersebut untuk maju dan untuk berakhlak mulia. Hendaknya pendidik menanyakan bagaimana akhlak dan perilaku anak didik di rumahnya dan penjagaan mereka atas solat di masjid (bagi anak laki-laki).










B. HAK-HAK DAN KEWAJIBAN GURU

1. Hak-hak Guru
Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada pekerjaan sebagai pendidik, semakin tinggi dan bermanfaat materi ilmu yang diajarkan, maka yang mengajarkannya juga semakin mulia dan tinggi derajatnya. Sebagai peendidik guru juga mempunyai hak-hak yang harus ia dapatkan, diantaranya:
a. Hak Cuti Sakit
Di negara-negara Industri seperti Britain, Jerman, Denmark, Swiss dan Australia. Seorang tenaga kerja memiliki hak cuti sakit selama sepuluh hari dalam satu tahun. Setiap kali karyawan yang bersangkutan ambil cuti sakit harus disertai surat keterangan dokter.
b. Hak Cuti Berlibur
Di negara-negara tesebut diatas rata-rata memberikan hak kepada para tenaga kerja untuk ambil cuti berlibur selama empat minggu atau satu bulan. Jika seorang karyawan ingin berlibur lebih dari sebulan maka selebihnya tidak mendapat gajian.
c. Hak Menabung Untuk Masa Pensiun
Usia pensiun tidak bisa dihindari dari setiap manusia, tak terkecuali seorang guru. Keadaan di negeri kita saya pandang sangat diskriminatif terhadap guru-guru swasta. Hanya pensiunan pegawai negeri sajalah yang berhak menerima jaminan pensiun dari pemerintah atau institusi perbankan di tanah air. Bayangkan jika seorang guru yang bekerja selama tiga puluh tahun bukan sebagai pegawai negeri di usianya yang senja, sang guru ini tidak layak mendapatkan pensiun dan tidak kuat terus berdiri di depan kelas dari pagi sampai siang, tujuh jam sehari. Sementara guru pensiunan pns diusianya yang relatif muda, 55 tahun harus pensiun kemudian layak menerima jaminan pensiun di hari tua. Kesejahteraan pensiun guru atau semua tenaga kerja tidak bisa dibedakan karena status mereka sebagai pegawai negeri atau bukan. Karena pekerjaan yang dilakukan guru adalah sama: Mendidik.

d. Hak Bebas Dari Sikap Diskriminatif Pemerintah
Saat ini pemerintah masih memegang teguh aturan untuk menjadi pns sang calon berumur harus berumur kurang dari 35 tahun. Ini adalah sebuah undang-undang atau aturan yang diskriminatif. Kriteria baik dan buruk atas tenaga kerja tidak ditentukan oleh umur seseorang, tetapi dari kemauan, prestasi dan niatan seseorang yang ingin mengabdi kepada instansi tertentu.

2. Kewajiban Guru
Menurut UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Pasal 20 huruf d:
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban: (d) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
Pasal 35 ayat 1-3:
1. Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.
2. Beban kerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.








C. Hak-Hak Dan Kewajiban Murid

1. Hak-Hak Murid
Sebagai peserta didik, murid juga mempunyai hak-hak yang harus ia dapatkan, diantaranya:
1. Menerima pelajaran selama tidak melanggar tata tertib sekolah.
2. Meminjam buku–buku dari perpustakaan sekolah sesuai dengan persyaratan yang diberlakukan.
3. Menggunakan alat–alat laboratorium dengan pengawasan guru pembimbing.
4. Menyampaikan pendapat , usul dan saran terkait kemajuan sekolah melalui sarana yang ada.
5. Mendapatkan pelayanan kesehatan sekolah (UKS) dalam batas jangkauan sekolah.
6. Mengikuti bimbingan belajar/tambahan pelajaran yang diperlukan.
7. Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program remidi.
8. Menggunakan fasilitas sekolah dengan pengawasan guru selama jam pelajaran.

2. Kewajiban Murid
Keberhasilan proses belajar mengajar, tidak hanya bergantung pada bagaimana guru mengajarkan ilmu yang dimilikinya. Karena pendidikan berhadapan dengan manusia yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan berjalan dua arah, maka keberhasilan proses juga ditentukan oleh kondisi sikap dan perilaku siswanya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya ground rule bagi siswa untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.



Adapun beberapa kewajiban siswa yang harus diperhatikan saat dia mulai menuntut ilmu disajikan sebagai berikut:
1. Taat pada guru, karyawan serta kepala sekolah
2. Menghormati guru, karyawan, kepala sekolah serta saling menghargai sesama teman
3. Membantu kelancaran pelajaran baik di kelas maupun di sekolah pada umumnya
4. Melengkapi diri dengan alat-alat belajar yang diperlukan
5. Ikut menjaga nama baik sekolah, guru, dan pelajar pada umumnya, baik di dalam maupun di luar sekolah
6. Ikut terlibat dan bertanggungjawab atas program sekolah
7. Ikut bertanggungjawab atas kebersihan dan pemeliharaan gedung serta fasilitas sekolah lainnya
8. Menyelesaikan administrasi (uang sekolah) selambat–lambatnya tanggal sepuluh (10) pada setiap bulan yang bersangkutan
9. Setiap siswa wajib memakai seragam yang telah ditentukan sekolah
10. Siswa yang menggunakan kendaraan wajib menempatkan kendaraan pada tempat yang telah ditentukan dalam keadaan terkunci
11. Ikut membantu agar tata tertib sekolah dapat berjalan dan ditaati





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada pekerjaan sebagai pendidik, semakin tinggi dan bermanfaat materi ilmu yang diajarkan, maka yang mengajarkannya juga semakin mulia dan tinggi derajatnya. Sebagai pendidik guru harus mempunyai akhlak mulia antara lain, memiliki taqwallah, kesabaran dan ketenangan, jauh dari sifat marah, hemat dalam memberi nasihat. selain akhlak mulia guru juga mempunyai hak dan kewajiban. hak-haknya antara lain, hak cuti sakit, hak cuti berlibur, hak cuti berlibur, hak bebas dari sikap diskriminatif pemerintah. sedangkan kewajiban guru antara lain, melaksanakan tugas keprofesionalan, menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika, Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Beban kerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu, sesuai UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Murid juga mempunyai hak, yaitu taat pada peraturan sekolah dan menghormati staf guru, sedangkan kewajibanya, Taat pada guru, karyawan serta kepala sekolah, Menyelesaikan administrasi, memakai seragam, Ikut membantu agar tata tertib sekolah dapat berjalan dan ditaati.
B. Saran
Saya sebagai penulis tentu menetahui bahwa makalah ini masih ada kekurangannya, maka dari itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

akhlak seorang pendidik

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada pekerjaan sebagai pendidik, semakin tinggi dan bermanfaat materi ilmu yang diajarkan, maka yang mengajarkannya juga semakin mulia dan tinggi derajatnya. semulia-mulianya ilmu adalah ilmu syari’ah, kemudian ilmu-ilmu lain menurut kadarnya. jika pendidik atau pengajar mengikhlashkan amalnya karena Allah swt, maka akan memberi manfaat kepada manusia dengan amalnya itu. Ibu, ayah dan guru merupakan pendidik generasi ini dan mereka bertanggungjawab di hadapan Allah Subhanahu wa Ta`ala terhadap penunaian tugas tersebut. Apabila seorang pendidik menegakkan kewajipannya dalam memberikan tarbiyah (pendidikan), mengikhlaskan amalnya hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta`ala dan mengarahkan anak didiknya pada agama dan akhlak Islami maka anak didik tersebut dan pendidik sendiri akan memetik kebahagiaan di dunia dan akhirat. Atas dasar itulah makalah ini saya buat untuk memberikan wacana kepada calon pendidik pada khususnya, agar bisa menjadi pendidik yang profesional dan mengetahui hak dan kewajibannya.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang saya angkat dari makalah ini antara lain:
1. Bagaimana akhlak seorang pendidik?
2. Apa hak dan kewajiban pendidik?
3. Apa hak dan kewajiban peserta didik?

C. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan masalah di atas maka tujuan yang dicapai adalah sebagai berikut, untuk mengetahui Bagaimana akhlak seorang pendidik, apa hak, kewajiban pendidik dan peserta didik.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Akhlak Seorang Pendidik Kepada Murid

Yang dimaksud dengan guru ialah orang yang berjasa mengajarkan ilmu pengetahuan kepada murid. Dalam hal guru, bisa dibedakan antara guru pengajar dan guru pendidik. Pengajar adalah orang yang berjasa mentranfer ilmu pengetahuan, sedangkan pendidik adalah orang yang berjasa menanamkan pola tingkahlaku tertentu. Ukuran keberhasilan guru pengajar terletak pada kemampuannya mentransfer ilmu pengetahuan sehingga si murid menguasai ilmu yang diajarkan. Penguasaan ilmu oleh si murid dapat diketahui melalui metode ujian atau test, dan tingkat penguasaannya dapat dituangkan dalam bentuk nilai 0-100 atau indek prestasi 0-4. Sedangkan ukuran keberhasilan guru pendidik dapat dilihat pada ketrampilan, kedisiplinan dan konsistensi tingkahlaku anak didik sepanjang hidupnya.
Kedudukan guru dan orang tua dari segi etik adalah sejajar. Orang tua berjasa membesarkan anak, sementara guru berjasa mengenalkan ilmu pengetahuan dan menanamkan pola tingkahlaku sehingga memungkinkan seseorang mengembangkan konsep dirinya beraktualisasi diri menjadi sosok manusia yang didambakan, baik oleh dirinya maupun oleh keluarganya atau bahkan oleh masyarakatnya. Peran orang tua dan peran guru bisa dilakukan oleh dua orang yang berbeda, bisa juga oleh orang yang sama. Maksudnya bisa terjadi seorang ayah atau ibu adalah juga seorang guru bagi anaknya, baik guru dalam bidang ilmu pengetahuan maupun guru dalam bidang kehidupan.
Perasaan seorang pengajar kepada murid lebih terfokus pada konteks dirinya sebagai petugas, bukan pada kontek murid sebagai anak didik. Sedangkan pusat perhatian seorang pendidik adalah pada anak didik sebagai kesatuan pribadi manusia. Seorang pendidik akan sangat sedih jika melihat anak didiknya mengalami penurunan prestasi, dan is berusaha mencari akar permasalahannya, tak peduli apakah permasalahannya di kelas atau di luar kelas. Seorang pengajar akan dengan mudah tidak masuk kelas hanya karena merasa terganggu kesehatannya, tetapi seorang pendidik tetap akan berusaha hadir di kelas meski kesehatannya kurang mengizinkan.
Sifat dan adab yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik dalam hal ini difokuskan pada guru (selaku pendidik anak di luar rumah/madariasah), untuk dapat berhasil dalam tarbiyah dan ta'lim adalah:

1. Memiliki Taqwallah
Seorang pendidik hendaklah bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta`ala. Yang dimaksud dengan taqwa menurut Abdullah bin Mas'ud radliallahu `anhu adalah "Allah ditaati dan tidak didurhakai, Dia diingat dan tidak dilupakan, Dia disyukuri dan tidak dikufuri." (Tafsir Ath-Thabari jilid 3 hal. 375-376, tentang firman Allah Subhanahu wa Ta`ala dalam surat Ali Imran ayat 102). Dengan dasar taqwa ini seorang pendidik akan dapat mengikhlaskan hatinya untuk mengemban tanggung jawabnya dengan baik. Seorang pendidik harus dapat menjadi contoh teladan bagi anak didiknya baik dalam perkataan, perbuatan dan akhlaknya. Ia menjadi contoh dalam penunaian kewajiban kepada Rabbnya, kepada rasulnya lalu kepada masyarakatnya. Seorang pendidik seharusnyalah mencintai kebaikan bagi anak didiknya sebagaimana ia cinta kebaikan bagi dirinya sendiri, bersifat pemaaf dan lapang dada, walaupun suatu saat ia harus memberi hukuman kepada anak didiknya namun ia tidak meninggalkan sifat rahmah (kasih sayang).

2. Kesabaran dan Ketenangan
Dikeluarkan oleh Muslim dari Ibnu Abbas radliallahu `anhu berkata bersabda Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam kepada Asyajji Abdul Qais: "Sesungguhnya dalam dirimu ada dua tabiat dan kelakuan yang disukai Allah yakni kesabaran (hilm) dan ketenangan (tidak terburu-buru)." Sifat hilm dan tidak terburu-buru ini sangat penting untuk dimiliki seorang pendidik dalam membina akhlak generasi baru. Kelembutan dan jauh dari kebengisan 'Aisyah radliallahu `anhu berkata bersabda Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam: "Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan mencintai kelembutan, dan Dia memberi kerana kelembutan dan ketenangan apa-apa yang tidak didapat dengan kekerasan dan terburu-buru dan selainnya." (HR. Muslim). Dalam hadith lain Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Maha Lembut mencintai kelembutan dalam segala urusan." (Muttafaqun alaih dari `Aisyah radliallahu `anha).

3. Jauh dari Sifat Marah
Abi Hurairah radliallahu `anhu berkata: Seorang lelaki berkata kepada Nabi sallallahu `alaihi wa sallam:."Berwasiatlah kepadaku." Bersabda Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam: "Jangan marah." Maka orang itu mengulangi permintaan nasihat beberapa kali, dan Nabi sallallahu `alaihi wa sallam tetap bersabda: "Jangan marah." (HR. Bukhari). Diibaratkan keberanian itu dengan kemampuan untuk menahan marah, sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam dari Abi Hurairah radliallahu `anhu: "Tidaklah dinamakan orang yang kuat itu orang yang kuat dalam bergulat, namun hanyalah yang dinamakan orang yang kuat adalah orang yang dapat menguasai dirinya tatkala marah." (Muttafaqun 'alaih)

4. Hemat Dalam Memberi Nasihat
Abu Wa'il (Syaqiq) bin Salamah berkata: "Biasanya Ibnu Mas'ud radliallahu `anhu memberi peringatan (nasihat) kepada kami pada tiap hari khamis sekali, maka seseorang berkata kepadanya: "Wahai Abu Abdurrahman, aku menginginkan agar engkau memberi peringatan (nasihat) kepada kami setiap hari." Maka berkata Ibnu Ma'sud: "Tiada yang menghalangiku untuk memberi peringatan (nasihat) setiap hari, melainkan kerana aku tidak suka membuat kalian jenuh/bosan. Saya sengaja menasihati kalian dalam waktu yang jarang sebagaimana dulunya Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam terus menerus menjaga kami dengan nasihat yang dilakukan dengan jarang." (Muttafaqun 'alaihi). Pemberian nasihat dengan jarang dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kejenuhan, namun kalau anak didik tersebut telah mencintai dan menyukai nasihat maka tidak ada salahnya sering-sering diberikan nasihat. Yang pokok seorang pendidik jangan sampai melarikan anak didiknya dari kesenangan mendengarkan nasihat kerana jenuh dengan nasihat yang terlalu sering diberikan, namun hendaknya melihat keadaan dari anak didik tersebut.
Seorang pendidik harus berupaya menjauhkan anak didiknya dari perkara-perkara yang dapat membawa mudharat bagi diri mereka dan memperingati mereka agar menjauhi perkara-perkara tersebut, di antaranya:

1. Kebiasaan-kebiasaan Yang Buruk
Wajib bagi setiap pendidik untuk memalingkan anak didiknya dari kebiasaan yang buruk, seperti menulis dengan tangan kiri, membuang kertas di lantai, mencoret-coret buku dan selainnya dari kebiasaan yang buruk. Termasuk kebiasaan yang paling buruk yang banyak terjadi di kalangan pelajar adalah kebiasaan merokok, oleh itu wajib bagi setiap pendidik untuk memperingati anak didiknya dari bahaya dan haramnya merokok.
2. Cinema dan TV
Orang-orang kuffar telah berhasil memasukkan pengaruh- pengaruh buruknya ke negeri-negeri kaum muslimin untuk menghancurkan akhlak masyarakat Islam dan menyebarkan penyimpangan akhlak atas nama kebebasan, demokrasi dan selainnya dari nama-nama yang masyhur yang kelihatannya sebagai rahmat namun hakikatnya adalah azab.
3. Mencerca/Mencela
Telah tersebar di kalangan anak didik kebiasaan saling mencerca di antara mereka, yang terkadang sampai pada tingkat mencela agama, naudzubillah! Maka wajib bagi para orang tua untuk menegur dan memberi pelajaran kepada anak-anak mereka yang melakukan perbuatan tersebut. Guru yang merupakan pendidik anak di madariasah harus dapat bekerja sama/tolong-menolong dengan orang tua/wali anak didik tersebut untuk melepaskannya dari kebiasaan buruk, mengubatinya dengan hikmah dan menasihatinya dengan nasihat yang baik.


Pendidik yang baik tidaklah berlindung kepada hukuman jasmani kecuali kerana darurat. Ia selamanya mengutamakan untuk memberi balasan atas suatu kebaikan yang diketahui/dilihatnya dari anak didiknya daripada memberi hukuman, kerana balasan kebaikan memberi semangat kepada anak didik untuk terus mengikuti ta'lim dan meminta tambahan ilmu. Sebaliknya dengan hukuman kerana hukuman meninggalkan bekas yang terasa di jiwa anak yang akan menjadi pemisah antara ia, kefahaman dan ilmu, dan akan membunuh semangatnya untuk maju. Kebanyakan pelajar meninggalkan madarasahnya kerana apa yang dilihatnya dari sikap sebagian pengajarnya dari berbagai kefasikan dan kezaliman. Mendahulukan untuk memberi balasan atas suatu kebaikan daripada memberi hukuman adalah perkara yang pokok dan memang demikian seharusnya:

1. Pujian yang baik
Hendaknya pendidik memuji anak didiknya jika ia melihat darinya sesuatu kebaikan, baik dalam akhlaknya ataupun dalam kesungguhannya. Ucapan-ucapan seperti: "Ahsanta, barakallahu fik atau "sebaik-baik murid adalah Fulan" dan yang semisalnya dapat mendorong anak didik, menguatkan dan meninggalkan kesan yang baik dalam jiwanya, menjadikannya cinta pada pendidiknya dan madariasahnya, membuka kefahamannya terhadap ilmu. Di samping itu perkara ini dapat menyemangati teman-temannya untuk mencontohnya.
2. Balasan berupa benda
Secara thabi'e anak didik menyukai untuk diberi hadiah kerana keberhasilannya berupa benda tertentu misalnya alat-alat tulis dan lain sebagainya. Kerana itu seharusnyalah bagi pendidik untuk memenuhi apa yang menjadi kecintaan/kesukaan anak didik tersebut dan memberikannya pada saat yang tepat.
3. Tepukan di pundak
Tatkala anak didik berhasil menjawab pertanyaan dengan baik atau menghafal hafalan atau memperdengarkan surat dari Al-Qur'an, tak ada salahnya pendidik menepuk pundaknya sebagai upaya pemberian semangat kepadanya.
4. Doa
Wajib bagi pendidik untuk memberi dorongan kepada anak didiknya yang baik dengan mendoakannya, seperti: "Semoga Allah menjadikanmu faqih dalam agama." Kepada anak didik yang memiliki kebiasaan yang jelek hendaknya didoakan pula dengan doa kebaikan, seperti: "Semoga Allah memperbaikimu dan memberi hidayah kepadamu."
5. Bersahabat
Pendidik hendaknya berupaya untuk bersahabat dan dekat dengan anak didiknya. Terhadap anak didik yang baik, tidak ada salahnya pendidik menisbahkan dirinya termasuk bagian darinya. Dan hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seandainya tidak kerana hijrah maka aku sungguh termasuk seorang dari Anshar." (Muttafaqun 'alaih)
6. Menyampaikan kebaikan anak didik kepada keluarganya
Pendidik dapat menulis risalah dan mengirimnya bersama anak didik untuk diberikan kepada keluarganya di rumah. Disebuntukan dalam risalah tersebut kebaikan-kebaikan anak didik itu dan pujian untuknya, yang demikian ini dapat mendorong keluarganya untuk bergaul dengan cara yang paling baik dengan anak mereka dan demikian itu mendorong anak tersebut untuk maju dan untuk berakhlak mulia. Hendaknya pendidik menanyakan bagaimana akhlak dan perilaku anak didik di rumahnya dan penjagaan mereka atas solat di masjid (bagi anak laki-laki).










B. HAK-HAK DAN KEWAJIBAN GURU

1. Hak-hak Guru
Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada pekerjaan sebagai pendidik, semakin tinggi dan bermanfaat materi ilmu yang diajarkan, maka yang mengajarkannya juga semakin mulia dan tinggi derajatnya. Sebagai peendidik guru juga mempunyai hak-hak yang harus ia dapatkan, diantaranya:
a. Hak Cuti Sakit
Di negara-negara Industri seperti Britain, Jerman, Denmark, Swiss dan Australia. Seorang tenaga kerja memiliki hak cuti sakit selama sepuluh hari dalam satu tahun. Setiap kali karyawan yang bersangkutan ambil cuti sakit harus disertai surat keterangan dokter.
b. Hak Cuti Berlibur
Di negara-negara tesebut diatas rata-rata memberikan hak kepada para tenaga kerja untuk ambil cuti berlibur selama empat minggu atau satu bulan. Jika seorang karyawan ingin berlibur lebih dari sebulan maka selebihnya tidak mendapat gajian.
c. Hak Menabung Untuk Masa Pensiun
Usia pensiun tidak bisa dihindari dari setiap manusia, tak terkecuali seorang guru. Keadaan di negeri kita saya pandang sangat diskriminatif terhadap guru-guru swasta. Hanya pensiunan pegawai negeri sajalah yang berhak menerima jaminan pensiun dari pemerintah atau institusi perbankan di tanah air. Bayangkan jika seorang guru yang bekerja selama tiga puluh tahun bukan sebagai pegawai negeri di usianya yang senja, sang guru ini tidak layak mendapatkan pensiun dan tidak kuat terus berdiri di depan kelas dari pagi sampai siang, tujuh jam sehari. Sementara guru pensiunan pns diusianya yang relatif muda, 55 tahun harus pensiun kemudian layak menerima jaminan pensiun di hari tua. Kesejahteraan pensiun guru atau semua tenaga kerja tidak bisa dibedakan karena status mereka sebagai pegawai negeri atau bukan. Karena pekerjaan yang dilakukan guru adalah sama: Mendidik.

d. Hak Bebas Dari Sikap Diskriminatif Pemerintah
Saat ini pemerintah masih memegang teguh aturan untuk menjadi pns sang calon berumur harus berumur kurang dari 35 tahun. Ini adalah sebuah undang-undang atau aturan yang diskriminatif. Kriteria baik dan buruk atas tenaga kerja tidak ditentukan oleh umur seseorang, tetapi dari kemauan, prestasi dan niatan seseorang yang ingin mengabdi kepada instansi tertentu.

2. Kewajiban Guru
Menurut UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Pasal 20 huruf d:
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban: (d) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
Pasal 35 ayat 1-3:
1. Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.
2. Beban kerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.








C. Hak-Hak Dan Kewajiban Murid

1. Hak-Hak Murid
Sebagai peserta didik, murid juga mempunyai hak-hak yang harus ia dapatkan, diantaranya:
1. Menerima pelajaran selama tidak melanggar tata tertib sekolah.
2. Meminjam buku–buku dari perpustakaan sekolah sesuai dengan persyaratan yang diberlakukan.
3. Menggunakan alat–alat laboratorium dengan pengawasan guru pembimbing.
4. Menyampaikan pendapat , usul dan saran terkait kemajuan sekolah melalui sarana yang ada.
5. Mendapatkan pelayanan kesehatan sekolah (UKS) dalam batas jangkauan sekolah.
6. Mengikuti bimbingan belajar/tambahan pelajaran yang diperlukan.
7. Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program remidi.
8. Menggunakan fasilitas sekolah dengan pengawasan guru selama jam pelajaran.

2. Kewajiban Murid
Keberhasilan proses belajar mengajar, tidak hanya bergantung pada bagaimana guru mengajarkan ilmu yang dimilikinya. Karena pendidikan berhadapan dengan manusia yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan berjalan dua arah, maka keberhasilan proses juga ditentukan oleh kondisi sikap dan perilaku siswanya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya ground rule bagi siswa untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.



Adapun beberapa kewajiban siswa yang harus diperhatikan saat dia mulai menuntut ilmu disajikan sebagai berikut:
1. Taat pada guru, karyawan serta kepala sekolah
2. Menghormati guru, karyawan, kepala sekolah serta saling menghargai sesama teman
3. Membantu kelancaran pelajaran baik di kelas maupun di sekolah pada umumnya
4. Melengkapi diri dengan alat-alat belajar yang diperlukan
5. Ikut menjaga nama baik sekolah, guru, dan pelajar pada umumnya, baik di dalam maupun di luar sekolah
6. Ikut terlibat dan bertanggungjawab atas program sekolah
7. Ikut bertanggungjawab atas kebersihan dan pemeliharaan gedung serta fasilitas sekolah lainnya
8. Menyelesaikan administrasi (uang sekolah) selambat–lambatnya tanggal sepuluh (10) pada setiap bulan yang bersangkutan
9. Setiap siswa wajib memakai seragam yang telah ditentukan sekolah
10. Siswa yang menggunakan kendaraan wajib menempatkan kendaraan pada tempat yang telah ditentukan dalam keadaan terkunci
11. Ikut membantu agar tata tertib sekolah dapat berjalan dan ditaati





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada pekerjaan sebagai pendidik, semakin tinggi dan bermanfaat materi ilmu yang diajarkan, maka yang mengajarkannya juga semakin mulia dan tinggi derajatnya. Sebagai pendidik guru harus mempunyai akhlak mulia antara lain, memiliki taqwallah, kesabaran dan ketenangan, jauh dari sifat marah, hemat dalam memberi nasihat. selain akhlak mulia guru juga mempunyai hak dan kewajiban. hak-haknya antara lain, hak cuti sakit, hak cuti berlibur, hak cuti berlibur, hak bebas dari sikap diskriminatif pemerintah. sedangkan kewajiban guru antara lain, melaksanakan tugas keprofesionalan, menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika, Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Beban kerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu, sesuai UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Murid juga mempunyai hak, yaitu taat pada peraturan sekolah dan menghormati staf guru, sedangkan kewajibanya, Taat pada guru, karyawan serta kepala sekolah, Menyelesaikan administrasi, memakai seragam, Ikut membantu agar tata tertib sekolah dapat berjalan dan ditaati.
B. Saran
Saya sebagai penulis tentu menetahui bahwa makalah ini masih ada kekurangannya, maka dari itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.